top of page
  • Gambar penulisAdmin

Bagaimana Situasi Perkuliahan di Jerman selama Wabah Corona?





















Yo GIPers!

Bagaimana kabar kalian? Schon gut kaaan? Di masa pandemik ini kita wajib banget jaga kesehatan nih GIPers! Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yaaa.


Ngomongin masa pandemik, kalian tahu gak bagaimana kondisi di Jerman selama pandemik Virus Corona, terutama di bidang pendidikan? MinGIP punya info yang menarik nih.

Seperti yang kita tahu, virus corona mulai merebak sejak bulan Maret 2020 lalu. Virus corona jenis baru (Covid-19) ini merupakan jenis virus yang sama seperti SARS yang menyulut pandemi tahun 2002, namun dari variasi yang berbeda. Virus corona mempunyai gejala mirip dengan flu biasa. Gejala lainnya yaitu pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam. Jika menyerang orang yang sistem kekebalan tubuhnya sedang lemah, virus ini bisa menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius, mulai dari pneumonia sampai bronkitis.


Sejak pandemi corona merebak, ruang kuliah di Jerman yang biasanya penuh sesak mendadak kosong. Banyak universitas dan sekolah dipaksa memicu "digitalisasi", namun sebagian akademisi tetap menekankan pentingnya kuliah tatap muka. Para mahasiswa di Jerman mendadak tidak bisa menghadiri kuliah di kampus atau pergi ke perpustakaan universitas karena ditutupnya institusi pendidikan selama wabah corona. Semua program pembelajaran beralih ke dunia maya. Awalnya, ada antusiasme untuk lompatan teknologi ini.


"Tidak ada yang langsung menolak," kata Bernhard Kempen, Presiden Asosiasi Profesor dan Dosen Jerman. Apalagi, kata dia, para tenaga pengajar mendapat dukungan dalam teknologi yang dibutuhkan.

Memastikan bahwa semua mahasiswa dapat melanjutkan studi mereka dengan sukses walaupun kampus ditutup adalah prioritas lembaga pendidikan, jelas Bernhard Kempen.

Awalnya, sempat ada usulan untuk “membatalkan” seluruh kegiatan semester, namun hal tersebut segera ditolak.


Tetapi, ada masalah yang cukup serius nih GIPers.

Masalah utama pembelajaran digital adalah infrastruktur teknologi. Tidak semua mahasiswa bisa segera menyesuaikan diri dengan perubahan itu. "Saya tidak memiliki akses internet yang baik" adalah salah satu keluhan utama yang dikumpulkan Federasi Mahasiswa Jerman, FZS. Selain itu, mahasiswa juga mengeluhkan tidak memiliki perangkat komputer yang layak, atau tempat tinggal yang "tidak cukup tenang".


Meskipun banyak universitas meminjamkan laptop kepada mahasiswa untuk membantu pengalihan ke pembelajaran digital, masalah yang lebih besar adalah uang, kata Amanda Steinmaus dari FZS. Sebagian besar mahasiswa harus bekerja selama kuliah untuk menutupi kebutuhan keuangannya. "Masalahnya, banyak mahasiswa kehilangan pekerjaan di restoran dan kafe atau di pameran-pameran dagang," jelas Amanda Steinmaus, yang mengambil jurusan bahasa Inggris dan sejarah di Universitas Duisburg-Essen. Memang ada bantuan sampai 500 euro dari pemerintah Jerman untuk mahasiswa selama masa pandemi, tapi "terkadang (prosedur) sangat rumit, bagi mahasiswa untuk membuktikan bahwa mereka berhak menerima dana bantuan itu." katanya.

Merasa pembelajaran online kurang kondusif, banyak mahasiswa yang sekarang menuntut agar kuliah tatap muka dimulai lagi. Sebagian khawatir mereka tidak bisa menyelesaikan studi pada waktunya, sekalipun universitas juga menawarkan ujian secara online lewat konferensi video atau dengan ujian tertulis.


Lebih dari 5.900 dosen Perguruan Tinggi dan Universitas di Jerman sekarang menandatangani surat terbuka yang menyerukan untuk kembali ke pengajaran langsung - dengan alasan bahwa Universitas adalah tempat "pertemuan", dan kehidupan kampus adalah "fase kolektif" bagi mahasiswa, di mana mereka menjalin persahabatan dan jaringan yang mereka perlukan.

Para penandatangan menulis, pengajaran langsung di Universitas didasarkan pada pertukaran kritis, kerjasama dan hubungan saling percaya antara orang-orang dewasa, yang sulit dilakukan dengan kuliah online. Beberapa akademisi juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa para politisi kini getol menyerukan "lompatan digital" dalam pembelajaran di universitas hanya agar mereka bisa menghemat anggaran pendidikan.


"Pembelajaran secara langsung akan dilengkapi - tetapi tidak pernah digantikan - dengan kursus digital," kata Bernhard Kempen.


Nah, sekarang GIPers sudah kebayang kan bagaimana situasi perkuliahan di Jerman selama masa pandemik ini? Situasi tersebut tidak hanya terjadi di Jerman saja, tetapi hampir seluruh negara merasakan ketidaknyaman yang sama.

Huft, akibat yang ditimbulkan oleh virus corona memang sangat memprihatinkan ya GIPers. Semoga situasi ini akan segera membaik agar kita dapat beraktivitas normal kembali seperti dulu. Stay safe yaa! ;D

Source : http://dw.com

87 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page